Kalau mendengar kata Semarang, apa sih yang pertama terbayang? Kalau aku sih, daya khayal ini akan otomatis memutar slide yang menampilkan Lumpia Gang Lombok, Tahu Bakso Bu Pudji, Bandeng Juwana, Es Krim Toko Oen, Tahu Gimbal, atau Lekker Sosis Mozzarella Paimo, hihihii ternyata Semarang banyak menyimpan kuliner menggiurkan yaa.. Sayangnya saat kami punya kesempatan mengunjungi Semarang hari rabu kemarin, kami nggak bisa menikmati satupun kuliner legend itu.. 🙁 ya biasa deh, sedikit drama sebelum keberangkatan yang menyebabkan molornya waktu berangkat, padahal misi utama ke Semarang bukan untuk piknik tapi nyekar ke makam bapak dan mengantar undangan nikah ke beberapa saudara, akhirnya agenda piknik cuma jadi pelengkap yang semoga aja waktunya cukup .
Baiklah, mari kita selesaikan misi secepatnya supaya bisa berangkat piknik biar nggak panik!

Untungnya walau nggak sempat berburu makanan enak, kami (aku sih sebenarnya) masih bisa memaksakan mampir mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah dan lanjut ke Vihara Buddhagaya Watugong, sayang banget kan kalau sudah sampai sana tapi nggak melihat tempat keren yang menjadi ciri khas Semarang. Tentang Masjid Agung ini, akan aku ceritakan di postingan berikutnya ya, karena fotonya belum sempat di edit hehee..
Destinasi kedua kami (dan juga yang terakhir, hiks) adalah Vihara Buddhagaya Watugong di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Banyumanik. Untuk bisa sampai ke Vihara Buddhagaya dari pusat Kota Semarang butuh waktu 45 menit dengan mobil ke arah Ungaran, atau kalau lewat Tol Bawen, keluar saja di pintu Tol Banyumanik lalu menuju arah Ungaran. Letaknya yang berada di pinggir jalan besar di depan Markas Kodam IV Diponegoro Watugong membuat Vihara ini sangat mudah diakses.
Kompleks Vihara Buddhagaya Watugong yang dibangun pada tahun 1955 memiliki 2 bangunan utama, yaitu Vihara Dhammasala dan Pagoda Avalokitesvara. Nah, si Pagoda ini lah yang sangat terkenal dan menjadi ikon kompleks Vihara.

Biasa disebut juga dengan Pagoda Metta Karuna atau Pagoda Cinta dan Kasih Sayang, bangunan ini didirikan untuk menghormati Dewi Kwan Sie Im Po Sat (Dewi Kwan Im) yang oleh umat Buddha diyakini sebagai Dewi Kasih Sayang.
Continue reading “Mengunjungi Sang Dewi di Vihara Buddhagaya Watugong”